Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Badai Sendu Terhempas Malu Sang Ibu (Cerpen)

Bayangan Sendu (Puisi)

Penjaga Hati Menuai Cinta (Puisi)

Terdidik Karyaku Akan Bahasamu (Puisi)

Retakan Jalan Sekeping Hati (Puisi)

Retakan Jalan Sekeping Hati Oleh Bima Satria Menghambur pilu sukma kelabu Berlari sepi mencari setia tak berakhir Terkucil hati   bernaungan derita Menjadi sendu hampa hilang arah Termenung aku hempaskan pikiran Tegapkan pandu dalam diri Berbunga harapan penuh emosi Berkias perasaan menuju teduh Selimut merah berpeluk angkasa Ku berjalan berderak-derik Tersipu diam tak kenal malu Mengendus langkah akan setia Bungkamkan hati atas harga diri Letih lelah terhadang nafsu yang membara Bergumang sengit akan hasrat penuh kecewa Berbelok arah menuju tempat semula Tertepis akan indahnya kekuatan cinta Rintih demi waktu terus berjalan Kercayaan rindu mulai berkabut Menjadi rasa yang penuh dendam Menghentikan langkah oleh retaknya jalan Tersisih hati tinggal kepingan tak bermakna Menjadi amarah besar yang berteriak Kini hanyalah aku yang berharap Kepingan itu bercampur menjadi satu

Bunga Mimpi (Puisi)

Lentera Surga (Puisi)

LENTERA SURGA Oleh Bima Satria Terkenang suatu masa mengangkat jiwa Menebarkan benih penuh aroma Tertipis hati merenggut nyawa Membawa diri akan lentera Engkau... Penembus sukma yang menggelora Berjuang gigih atas perintah-nya Berdakwah isi seakan dunia Berubah total menjadi indah Penerang bukan sekedar cahaya biasa Terkumpul warna yang suci menyengat seketika Seolah panah penusuk jiwa membara Bahkan Berlapis bulan pun tak sanggup menandinginya Amanah itu luar biasa Menyampaikan ungkapan menuju kebenaran Melalui utusan sang penguasa kebumian Tertunjuk pasti sebuah kegelapan Permulaan kata sebelum tak mengenal pencipta Tersirat lepas bahwa ia berjuang membela